Selasa, 23 Februari 2010

Where The Wild Things Are [2009]

Posted by Zachiro Isakuji 08.11, under | No comments


Sebagai anak kecil, Max (Max Records) jelas pasti punya imajinasi yang liar. Tapi siapa sangka imajinasinya itu begitu kuat hingga bisa terwujud, atau sebenarnya hanya Max saja yang terhisap masuk ke dalam imajinasinya dan tak lagi bisa membedakannya dengan kenyataan. Yang jelas, semuanya itu berawal dari sebuah hukuman.

Karena nakal, orang tua Max terpaksa menghukum anak ini dengan menyuruhnya masuk ke dalam kamar dan diam di sana sampai diijinkan keluar. Tak bisa melawan, terpaksa Max menurut dan masuk ke dalam kamarnya. Di dalam kamar, bukannya merenungi kesalahan yang ia perbuat, Max justru hanyut dalam imajinasinya yang mulai bergerak liar lagi. Kali ini imajinasi Max benar-benar terwujud.

Dalam sekejap mata, kamar Max berubah menjadi sebuah hutan belantara dan Max sedang berada di sebuah pantai dengan perahu yang telah siap mengantar Max kemana pun ia mau. Max pun kemudian naik ke atas perahu dan berlayar menuju ke tempat para makhluk liar. Sesampainya di sana, Max disambut oleh para makhluk liar ini dan bahkan diangkat menjadi raja mereka. Akankah Max betah tinggal bersama para makhluk liar ini, atau ia akan merindukan keluarganya? (kapanlagi.com}

Download Subtitle Indonesia : DVDSCR

Selasa, 16 Februari 2010

Ninja Assassin [2009]

Posted by Zachiro Isakuji 09.43, under | No comments


Semua orang mengira bahwa Ozunu Clan, sebuah klan pembunuh yang tak akan ragu-ragu menghabisi nyawa orang, hanyalah sebuah mitos yang hidup dalam masyarakat selama ratusan tahun. Tapi mitos itu adalah sesuatu yang nyata buat Raizo (Rain) karena Raizo adalah bagian dari Ozunu Clan. Raizo adalah salah satu mesin pembunuh klan ini.

Raizo telah menjadi bagian dari klan ini sejak ia masih kecil. Raizo diculik kelompok ini dan selama bertahun-tahun dilatih menjadi mesin pembunuh yang efektif. Satu kesalahan Ozunu adalah membunuh sahabat baik Raizo dan peristiwa tragis ini membuat Raizo menjadi musuh besar kelompok yang tak pernah diketahui keberadaannya ini. Raizo bersumpah akan membalaskan dendam sahabatnya dan melarikan diri dari Ozunu Clan.

Di saat yang bersamaan, seorang agen Europol bernama Mika Coretti (Naomie Harris) yakin bahwa ada sebuah sindikat pembunuh dari Timur Jauh yang terkait serangkaian peristiwa pembunuhan para petinggi politik di banyak negara. Tak mengindahkan perintah Ryan Maslow (Ben Miles), atasannya, Mika pun melanjutkan penyelidikannya.

Ozunu Clan yang mengetahui bahwa Mika mencurigai keberadaan mereka kemudian memerintahkan Takeshi (Rick Yune) untuk menghabisi agen Europol ini. Kalau tanpa bantuan Raizo, Mika bisa jadi sudah mati di tangan Takeshi. Tak punya pilihan lain, kini Mika hanya bisa mengandalkan bantuan Raizo untuk menggulung komplotan pembunuh yang berbahaya ini.

Cukup lama juga tidak ada film laga yang berkisah tentang ninja. Film ninja sendiri populer di tahun 1980-an dan saat itu banyak sudah film yang berusaha menguak misteri sekte yang pernah ada di Jepang ini. Buat yang sempat mengidolakan ninja barangkali film ini bisa jadi penyegar rasa dahaga meski untuk menyebut NINJA ASSASSIN ini sebagai film yang spektakuler sepertinya masih kurang tepat.

Ada beberapa kelemahan film ini dan sepertinya itu jadi trademark kebanyakan film sebangsanya. Yang pertama alur cerita kurang tertata rapi sehingga masih ada kebocoran logika di sana-sini. Terlalu banyaknya unsur kebetulan yang mengganggu logika ini cukup terasa menjengkelkan karena akhirnya film ini tak ubahnya sinetron yang menganut konsep kebetulan adalah kunci dari segalanya.

Keputusan menggunakan Rain sebagai pemeran utama sepertinya juga didasarkan munculnya tren menggunakan bintang-bintang Asia yang belakangan makin marak. Sejujurnya itu tidak banyak membantu karena selain tak punya latar belakang akting yang memadai, Rain nampaknya juga mengalami kesulitan dalam hal bahasa.

Alhasil satu-satunya senjata rahasia yang masih bisa digunakan James McTeigue sebagai sutradara adalah aksi laga dan suguhan visual. Meski sebenarnya hanya menggunakan teknik CGI namun adegan pertarungan berdarah-darah ini memang terlihat cukup bagus. Yang jelas para fans film martial arts pasti akan terpuaskan.

Untuk sebuah film yang konon hanya menelan biaya sekitar US$50 juta, NINJA ASSASSIN jelas bisa dibilang suguhan visual yang bagus. Karl Walter Lindenlaub sebagai juru kamera sepertinya paham benar cara menyajikan suguhan visual yang bagus dengan biaya yang tak terlalu tinggi.(kapanlagi.com)

Download Subtitle Indonesia : DVDSCR

Spy Next Door [2009]

Posted by Zachiro Isakuji 09.30, under | No comments


Selama bertugas sebagai mata-mata CIA, Bob Ho (Jackie Chan) sering harus menghadapi tugas yang bisa dibilang mustahil diselesaikan. Berbekal semua pelajaran yang ia dapat selama pendidikan dan kecerdikannya, Bob selalu bisa menuntaskan misinya dengan baik. Namun Bob tak tahu kalau sebenarnya misi yang paling sulit justru akan ia hadapi setelah ia mundur dari CIA.

Karena sudah jenuh dengan tugasnya, Bob pun memutuskan untuk mengundurkan diri dan memulai hidup yang tenang. Bob ingin membina rumah tangga dengan Gillian (Amber Valletta), kekasihnya yang sangat ia cintai. Gillian pun sebenarnya sangat mencintai Bob tapi karena ia sudah memiliki tiga orang anak maka hal pertama yang harus dilakukan Bob adalah membuktikan kalau ia layak menjadi ayah tiri dari ketiga anak Gillian ini.

Suatu ketika Gillian harus pergi ke luar kota dan kesempatan ini dimanfaatkan Bob untuk mengambil hati ketiga anak Gillian. Bob menawarkan diri untuk menjaga ketiga anak Gillian selama Gillian pergi. Awalnya tugas ini saja sudah cukup berat apalagi ketika salah satu dari anak Gillian secara tidak sengaja men-download file rahasia mata-mata Rusia. Dalam waktu singkat para mata-mata Rusia pun berdatangan untuk mengambil file milik mereka.

Kini tugas Bob tidak hanya mengawasi ketiga anak Gillian namun juga harus melindungi ketiga anak ini dari ancaman para mata-mata Rusia yang tak kenal ampun. Tak ada pilihan. Bob hanya bisa melewati semua itu dengan selamat bila ia melibatkan anak-anak Gillian yang artinya ia harus membongkar identitas rahasianya sebagai mata-mata CIA.

Dari sisi tema, THE SPY NEXT DOOR punya kemiripan dengan film Vin Diesel yang berjudul THE PACIFIER. Kesamaan tema memang bukan sesuatu yang layak dipermasalahkan selama dalam penuangannya tak jadi terjebak pada alur kisah film yang lebih dulu muncul. Dalam kasus ini THE SPY NEXT DOOR masih bisa lolos karena tema itu dituangkan dengan cara lain.

Yang jadi masalah di sini sebenarnya adalah soal penyutradaraan. Sepertinya Brian Levant tak mampu mengarahkan para aktor dan aktris sehingga yang terjadi adalah akting yang tak memenuhi standar. Dalam kasus Jackie Chan dan Amber Valleta, chemistry di antara dua orang ini tak bisa muncul. Sepanjang kariernya, Jackie memang tak pernah tampil romantis dan sang sutradara sepertinya juga tak bisa mengarahkan aktor gaek ini untuk bisa romantis.

Dari sisi laga, tak ada yang baru di sini. Film-film Jackie Chan sebelumnya sudah bisa mewakili adegan laga dalam film ini walaupun di titik tertentu sepertinya Jackie sudah mulai terlalu tua untuk beraksi seperti dulu lagi. Untungnya masih ada beberapa momen yang cukup mampu memancing tawa meski di akhir kisah tak terbersit keinginan untuk menonton film ini lagi.(kapanlagi.com)

Download Subtitle Indonesia : DVDRiP.LiNE.XViD

Selasa, 02 Februari 2010

Alvin And The Chipmunk : Squekquel [2009]

Posted by Zachiro Isakuji 09.50, under | No comments


Meski sudah meraih popularitas bukan berarti pendidikan lantas tak ada gunanya. Itulah yang dipikirkan David Seville (Jason Lee) yang mengirim Alvin (Justin Long) dan kedua temannya ke sebuah sekolah untuk kembali belajar, sesuatu yang tak pernah terlintas di benak Alvin.

Dengan berat hati terpaksa Alvin, Simon (Matthew Gray Gubler), dan Theodore (Jesse McCartney) menuruti kemauan David meski sebenarnya mereka sama sekali tak berminat untuk kembali ke sekolah. Dalam waktu singkat Alvin dan kedua temannya merasa terasing di tengah para manusia yang ada di sekolah ini dan itu adalah siksaan berat buat ketiga chipmunk ini.

Di saat yang bersamaan, Ian Hawke (David Cross) yang gagal mendapatkan Alvin and the Chipmunks berusaha menebus kekalahan ini dengan mencari sekelompok binatang yang mampu menyanyi dan menari layaknya Alvin dan teman-temannya. Pencarian Ian berakhir ketika ia menemukan The Chipettes yang beranggotakan Brittany (Anna Faris, Jeanette (Christina Applegate), dan Eleanor (Amy Poehler). Ian berencana membawa The Chipettes menuju puncak ketenaran seperti Alvin dan kedua temannya.

Liburan akhir tahun adalah saat yang tepat untuk melepas film konsumsi anak-anak seperti ALVIN AND THE CHIPMUNKS: THE SQUEAKQUEL. Alasannya sederhana. Film ini tak akan terlalu menarik buat orang dewasa namun sebaliknya akan menjadi konsumsi sehat buat anak-anak. Dan liburan panjang di akhir tahun seperti ini adalah penyelamat film seperti ini dari kegagalan berlaga di jajaran film-film box office.

Untuk mereka yang tergolong remaja atau malah sudah dewasa, film ini memang tak menawarkan apa pun. Ide cerita terlalu sederhana sementara CGI yang disuguhkan pun jauh dari kata memukau. Kalaupun ada alasan buat mereka menonton film ini bisa jadi hanyalah masalah nostalgia saja. Dibandingkan dengan bagian pertama yang dilepas tahun 2007 lalu, ALVIN AND THE CHIPMUNKS: THE SQUEAKQUEL ini seolah eksklusif untuk anak-anak.

Soal pengisian suara dan akting, tak banyak yang jadi masalah. Para pengisi suara dan aktor bagian pertama tetap dipertahankan pada bagian kedua ini dan sepertinya mereka sudah cukup menguasai lapangan. Memang kesannya biasa-biasa saja kecuali David Cross yang berperan sebagai Ian Hawke dan Wendie Malick yang berperan sebagai Dr. Rubin yang terlihat lebih menonjol dari yang lain.

Sebaliknya, buat anak-anak film ini bisa jadi adalah hiburan yang sangat menarik. Paling tidak, kita patut bersyukur karena di saat film sudah menjadi industri masih ada film yang layak menjadi konsumsi anak-anak. (kapanlagi.com)

Download Subtitle Indonesia : Rilis R5